Kebakaran Hebat Landa Toko Pakaian, Kos-Kosan, dan Pompa Bensin di Desa Debowae

METROPLUS.ID – KARAWANG | Sebuah kebakaran besar melanda kompleks toko pakaian, kos-kosan, dan pompa bensin di Unit 18, Desa Debowae, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru, Maluku.

Insiden yang terjadi pada Minggu sore (13/10/2013). menghanguskan bangunan milik seorang pengusaha lokal bernama Aras, dengan kerugian material diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

Menurut laporan saksi mata, api mulai terlihat sekitar pukul 16.00 WIT. Warga yang menyaksikan langsung bergegas menuju lokasi untuk berupaya memadamkan kobaran api. Gotong royong warga setempat menjadi kunci dalam penanggulangan kebakaran ini.

Warga menggunakan tiga unit mesin alkon untuk melokalisir perambatan api, sehingga tidak meluas ke area permukiman yang lebih padat.

“Operasi pemadaman dimulai sekitar pukul 16.00 WIT. Sekitar 30 menit kemudian, warga berhasil mendapatkan bantuan tiga mesin alkon. Dengan itu, kami akhirnya bisa mengendalikan api, dan pada pukul 19.00 WIT, api berhasil dipadamkan,” ungkap KS, seorang saksi di lokasi kejadian.

Meski api telah berhasil dipadamkan, kebakaran ini mengakibatkan kerugian besar, namun beruntung tidak ada korban jiwa. Selain meludeskan bangunan toko pakaian dan kos-kosan, pompa bensin yang berada di kawasan tersebut juga ikut dilalap api, menambah besarnya kerugian.

Saat ini, warga dan aparat setempat masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran yang menyebabkan kepanikan di Desa Debowae sore itu. Namun, dugaan awal menyebutkan bahwa sumber api mungkin berasal dari korsleting listrik.

Kebakaran ini meninggalkan duka mendalam bagi pemilik usaha dan masyarakat sekitar, namun aksi cepat warga yang bergotong royong menjadi cerita heroik di balik tragedi ini. Peristiwa ini juga menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bahaya kebakaran, khususnya di kawasan yang berdekatan dengan sumber bahan bakar.

Dengan api yang berhasil dipadamkan, fokus kini beralih ke proses evakuasi dan pemulihan, sementara masyarakat setempat mengharapkan bantuan pemerintah untuk membantu meringankan beban korban.

Reporter: Malik Masuku