METROPLUS.ID – KARAWANG | PT Pupuk Kujang, anak perusahaan Pupuk Indonesia (Persero), tengah mempercepat langkah menuju Net Zero Emission (NZE) pada 2060. Dengan berbagai strategi bisnis dan operasional, perusahaan ini berupaya mewujudkan transisi energi berkelanjutan, seperti pengurangan emisi karbon dan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT).
Salah satu langkah signifikan yang dilakukan Pupuk Kujang adalah beralih ke penggunaan listrik bersih dari PLN yang dihasilkan melalui sumber energi ramah lingkungan seperti tenaga air, panas bumi, dan angin. Sejak pertengahan Juli 2022, Pupuk Kujang bekerja sama dengan PLN UP3 Karawang untuk membeli 1.800 unit Renewable Energy Certificate (REC) setiap bulan, yang setara dengan 1.800 megawatt-hours (MWh) listrik bersih. Sertifikat ini menandakan penggunaan listrik yang berasal dari sumber energi terbarukan, memberikan pengakuan atas komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan lingkungan.
Selain hijrah kelistrikan, pada Maret 2023, Pupuk Kujang mulai menggunakan kendaraan listrik untuk operasional. Sebanyak 40 unit motor listrik digunakan di pabrik, yang secara signifikan menekan emisi kendaraan operasional.
“Dengan motor listrik, emisi bisa ditekan sehingga turut membantu dalam pengurangan jejak karbon,” ujar Ade Cahya Kurniawan, Sekretaris Perusahaan Pupuk Kujang.
Tidak hanya dalam operasional sehari-hari, Pupuk Kujang juga melakukan inovasi di aspek produksi. Salah satu langkah terbarunya adalah mendirikan pabrik dry ice (es kering) yang mampu mencegah pelepasan 3.000 ton karbon ke atmosfer setiap tahunnya. Dry ice ini dihasilkan dari karbon dioksida (CO2), limbah yang dihasilkan dari pabrik amoniak Pupuk Kujang.
“Jika sebelumnya CO2 terbuang begitu saja ke udara, kini dengan teknologi, gas buang tersebut diolah menjadi dry ice yang bernilai ekonomi dan ramah lingkungan. Pabrik ini bukan hanya mengurangi emisi, tetapi juga memanfaatkan limbah menjadi produk bernilai,” kata Maryono, salah satu pimpinan Pupuk Kujang.
Pupuk Kujang juga menambah daftar produk non-pupuknya, seperti amonia, aquos, dan air demineralisasi, yang selama ini berperan penting dalam memenuhi kebutuhan industri dan utilitas. Dengan inovasi-inovasi tersebut, Pupuk Kujang semakin menunjukkan komitmennya dalam mendukung transisi energi dan mewujudkan keberlanjutan industri petrokimia di Indonesia.
Langkah-langkah Pupuk Kujang ini mencerminkan keseriusan perusahaan dalam mengurangi dampak lingkungan sekaligus menciptakan nilai tambah bagi industri, sejalan dengan target Net Zero Emission pada 2060. (*/hms)