![]() |
Ketua DPC Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Karawang, Asep Agustian SH., MH., dan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dengan latar belakang jembatan Cicangor Pangkalan. |
METROPLUS.ID – KARAWANG | Ketua DPC Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi)
Karawang, Asep Agustian SH., MH., melontarkan kritik tajam terhadap Gubernur Jawa Barat,
Dedi Mulyadi, terkait proyek infrastruktur yang dianggap molor dan jauh dari
janji yang telah disampaikan kepada masyarakat.
Asep atau yang akrab disapa Askun menilai bahwa janji Dedi Mulyadi untuk
memperbaiki Jembatan Cicangor di Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang dalam
waktu dua minggu meleset jauh dari target. Bahkan, solusi yang ditawarkan
berupa pembangunan Jembatan Bailey justru terbengkalai dan berpotensi tidak
bisa diteruskan.
"Coba bayangkan kalau itu tidak bisa diteruskan, padahal sudah menelan
anggaran negara," ujar Askun pada Minggu (30/3/2025).
Menurutnya, Dedi lebih sibuk mencari sensasi melalui kontennya di media
sosial dibandingkan memberikan solusi nyata bagi masyarakat.
"Perbaikan jembatan itu menjadi contoh bahwa kebijakan Gubernur ini
tidak melalui pertimbangan yang matang," tegasnya.
Askun juga menilai bahwa Dedi terlalu banyak berbicara tanpa perhitungan
yang jelas. Ia menyoroti bahwa jembatan yang dijanjikan rampung dalam dua
minggu justru mengalami keterlambatan, dan bahkan saat mulai digunakan terlihat
miring serta membahayakan pengguna jalan.
"Seorang Gubernur seharusnya tidak asal bicara. Harus ada perhitungan
matang, koordinasi dengan para ahli teknik jembatan serta pihak terkait,
termasuk Bupati Karawang. Jangan hanya sekadar membuat konten demi popularitas
di media sosial," tambahnya.
Lebih lanjut, ia mempertanyakan apakah proyek-proyek seperti Jembatan Bailey
dan program rumah panggung benar-benar untuk kepentingan masyarakat atau hanya
sebatas pencitraan belaka.
"Yang dibutuhkan masyarakat bukan konten, tapi hasil nyata,"
tegasnya.
Tak hanya soal jembatan, Askun juga menyoroti lambannya pengerjaan jalan
provinsi di Karawang yang dikerjakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Padahal, jalan tersebut sangat penting bagi kelancaran arus mudik Lebaran tahun
ini.
"Perbaikan jalan juga molor, akibatnya banyak pemudik celaka karena
jalan berlubang di Karawang," ungkapnya.
Sebelumnya, Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, juga sempat mengungkapkan
kekecewaannya terhadap perbaikan jalan yang dilakukan Pemprov Jawa Barat. Ia
bahkan telah memanggil PPK 1.1 Jawa Barat untuk meminta klarifikasi terkait
keterlambatan tersebut. Aep juga mengancam akan turun tangan langsung
memperbaiki jalan jika Pemprov tak segera menyelesaikannya. (*)